Hukum Menunda Haid Saat Umroh

Hukum Menunda Haid Saat Umroh

Hukum Menunda Haid Saat Umroh

Wanita pada kodratnya mengalami haid dalam frekuensi sebulan sekali dengan masa menstruasi 7-8 hari. Pada saat haid wanita memang diharamkan melakukan ibadah di antaranya, sholat lima waktu, membaca Al-quran dengan memegang langsung dan berpuasa. Lalu bagaimana bagi wanita haid yang sedang haji atau umroh? Jika pada masa haid, seorang wanita yang melakukan perjalanan haji atau umroh menunda menstruasi dengan mengkonsumsi obat pencegah haid. Apakah sah Hukum Menunda Haid Saat Umroh ?

Hukum Menunda Haid Saat Umroh
Beberapa ulama telah melakukan penelitian terhadap penggunaan obat pencegah haid saat haji dan umroh. Fatwa dari beberapa ulama menyatakan bahwa hukum menggunakan obat pencegah haid saat umroh dan haji sah-sah saja. Berikut fatwa dari Al-Lajnah Ad-Daimah (semacam MUI di Arab Saudi):
Obat pencegah Haid“Diperbolehkan bagi wanita mengkonsumsi pil pencegah haid di waktu haji apabila mengkhawatirkan akan haid ketika haji dan umrah. Hal ini dilakukan tentunya setelah berkonsultasi kepada dokter spesialis untuk menjaga keselamatan (kesehatan) yang menggunakannya dan demikian pula di bulan suci Ramadhan kalau ia ingin berpuasa bersama-sama manusia” Intinya, menggunakan obat pencegah haid harus tetap dipertimbangkan meskipun menurut agama itu diperbolehkan.

Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan

Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan saat menggunakan obat pencegah haid ketika haji dan umroh bersama Khazzanah Tour , sebagai berikut:

  1. Pil pencegah haid memiliki efek samping bagi pengonsumsi, misalnya menimbulkan pusing, mual dan nyeri pada payudara. Efek samping tersebut akan menghalangi kekhusyukan ibadah haji atau umroh.
  2. Perjalanan haji tentu menguras energy dan stamina sehingga tubuh menjadi tidak stabil. Ketika tubuh tidak stabil, seorang wanita mengkonsumsi obat pencegah haid saat itu juga. Bahayanya besar kemungkinan justru haid menjadi tidak lancer, terjadi pendarahan kecil yang etrus-menerus.
  3. Kebanyakan wanita yang menggunakan obat pencegah haid karena khawatir tidak bisa Tawaf. Memang sudah menjadi ketetapan Allah bahwa wanita haid tidak dapat melaksanakan tawaf sebelum dirinya suci. Namun yang menjadi pertimbangan adalah pelaksanaan tawaf bagi wanita haid dapat di tunda sampai dirinya benar-benar suci kembali. Tawaf bagi wanita yang sedang haid bisa dilakukan di hari tasyrik sampai akhir bulan dzulhijjah, karena masih ada waktu karena jamaah haji akan tetap tinggal di Mekkah dan Madinah selama bulan Dzulhijah.

Demikianlah ulasan singkat mengenai Hukum Menunda Haid Saat Umroh . Semoga informasi ini bisa membantu anda yang bingung dengan hukum menggunakan obat pencegah haid. Mau tahu tentang Informasi Dan Pendaftaran Haji Plus Umroh Kami, Silahkan menghubungi staff seperti di Paket Umroh Ramadhan 2023 yang telah direlease.

6 Langkah Mengerjakan Haji Qiran

6 Langkah Mengerjakan Haji Qiran

6 Langkah Mengerjakan Haji Qiran

 

6 Langkah Mengerjakan Haji Qiran ialah mengerjakan haji dan umroh di dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara haji qiran wajib membayar dam. Pelaksanaan haji qiran ini dapat menjadi pilihan terutama bagi jamaah yang karena sesuatu hal tidak dapat lagi melanjutkan haji tamattu’ atau haji ifrad termasuk jamaah haji sakit yang waktunya sangat terbatas.

  1. Pelaksanaannya. : Miqot untuk mengerjakan haji qiran bagi jamaah haji gelombang I adalah di Zul Hulaifah ( Bir Ali ) Madinah sedangkan untuk jamaah haji gelombang II di bandara King Abdul Azis Jeddah. Urutan kegiatan haji qiran adalah sebagai berikut : Bersuci, mandi berwudhu. Berpakaian ihrom Sholat sunnat ihrom Niat ihrom haji dan umroh sekaligus dengan mengucapkan : Artinya : Aku sambut panggilan Mu ya Allah untuk berhaji dan berumroh. atau Artinya : Aku niat haji dan umroh dengan ber- ihrom karena Allah Ta’ala Berangkat ke Makkah dengan memperbanyak membaca talbiyah , sholawat dan do’a.
  2. Di Makkah Masuk kota Makkah berdo’a Masuk Masjidil Haram berdo’a Melihat Ka’bah berdo’a Melaksanakan thawaf qudum 7 kali putaran. Setelah thawaf boleh melaksanakan sa’i tapi tidak dengan memotong/mencukur rambut. Setelah thawaf menunggu keberangkatan ke Arafah dalam keadaan tetap berihrom. Tanggal 8 Zulhijjah berangkat ke Arafah.

Empat Yang Lainnya

 

  1. Di Arafah Menunggu pelaksanaan wukuf Berzikir, bertasbih, membaca Al Qur’an Tanggal 9 Zulhijjah wukuf di Arafah Mendengarkan khutbah wukuf Sholat dzuhur dan ashar jama’ taqdim Selama wukuf memperbanyak berdzikir, bertasbih, membaca Al Qur’an dan berdo’a. Sholat maghrib dan isya jama’ taqdim. Berangkat ke Muzdalifah dengan membaca talbiyah .
  2. Di Muzdalifah Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam. Mencari kerikil untuk melontar jumroh 7, 49 atau 70 butir. Berangkat ke Mina setelah lewat tengah malam.
  3. Di Mina Tanggal 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah 7 kali lontaran . Memotong / mencukur rambut Tahallul awal . Memotong dam Tanggal 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Tanggal 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Awal setelah melontar jumroh meninggalkan Mina sebelum maghrib. Tanggal 13 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 lontaran. Bagi yang Nafar Tsani setelah melontar jumroh meninggalkan Mina. Kembli ke Makkah
  4. Di Makkah. Melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i. Bagi yang sudah sa’i ketika thawaf qudum tidak usah sa’i lagi. Tahallul tsani Memotong dam bagi yang belum. Melaksanakan thawaf wada’ bagi yang akan meninggakan Makkah. Berangkat ke tanah air bagi jamaah haji gelombang I dan ke Madinah bagi jamaah haji gelombang II. 6 Langkah Mengerjakan Haji Qiran .

Paket Haji Plus 2022

 

Artikel lain yang bisa dilihat bilamana ingin melaksanakan ibadah umroh bersama khazanah tour :
Paket Umroh Oktober
Paket Umroh November
Paket Umroh Desember

Semoga artikel tentang 6 langkah mengerjakan Haji Qiran ini bisa membantu dalam pelaksanaan haji dan dapat membawa kita ke dalam haji Mabrur. Khazzanah Tour terus berkomitmen untuk menjadikan kajayaan Islam kembali melalui jalur dakwah ini. Lebih jelasnya silahkan hubungi kami untuk keterangan lebih lanjut dalam keseluruha program umroh maupun haji.

Mengenal Sejarah Kiswah Melalui Ibadah Umroh

Mengenal Sejarah Kiswah Melalui Ibadah Umroh

Mengenal Sejarah Kiswah Melalui Ibadah Umroh

 

Kiswah adalah kain hitam yang terkenal yang menutupi Ka’bah, tempat suci Umat Islam yang mana umat Islam bila sholat menghadap ke Ka’bah. Mengenal Sejarah Kiswah yang diganti setahun sekali dan ada juga sebuah sabuk yang menyertainya yang menjuntai hingga sepertiga nya menutupi Ka’bah serta ada juga tirai yang menutupi pintu Ka’bah.

Kiswah adalah tenunan dari sutra hitam, dengan berbagai ayat-ayat Al-Quran bordir ke dalam benang emas dan perak. Harganya sekitar 17 juta Reyal Saudi (SR) untuk membuat satu buah kiswah. Kiswah panjang 658 meter persegi dan terbuat dari 670 kilogram sutra murni. Untuk bordir, 15 kilo benang emas yang digunakan. Ini terdiri dari 47 potong kain dan masing-masing bagian panjang 14 meter dan 101 cm lebar. Kiswah melilit Ka’bah dan tetap ke tanah dengan cincin tembaga.

Sejarah Kiswah

 

Kiswah selama Periode Pra-Islam

Asal-usul kain yang menutupi Ka’bah, yang dikenal sebagai Mengenal Sejarah Kiswah, dibahas dalam banyak buku-buku sejarah dan umumnya sepakat bahwa Ka’bah ditutupi oleh kain di era pra-Islam dari zaman Abraham hingga Nabi Muhammad. Isi dari buku-buku ini setuju bahwa orang pertama yang menggantungkan Ka’bah dengan kain itu adalah Nabi Ismail (anak Nabi Ibrahim), Adnan (kakek Nabi besar Muhammad), serta Himyarite Raja Tub’a dari Abu Kariba.

Raja Tub’a, adalah raja dari Himyarites, peradaban Yaman yang menyerang apa yang sekarang disebut Arab Saudi dan mengepung kota Yathrib, yang sekarang dikenal sebagai Madinah. Ada berbagai cerita tentang raja ini yang kemudian masuk agama Yahudi tetapi dalam satu versi yang terkait dengan sejarawan Arab Ibn Hisham, yang Raja Himyarite berziarah ke Ka’bah, dan melihat dirinya dalam mimpi mengalungkan kain di atas bangunan tersebut (Ka’bah), mengalungkan kain kasar anyaman dari bambu, sabut, dan kain Yaman berwarna ke Ka’bah, sementara juga membuat tirai untuk pintu Ka’bah ini tenunan dari kain karung hijau dan kuning dan benang Bedouin.

Kami memahami dari akun ini bahwa Ka’bah, di masa pra-Islam, yang terbungkus berbagai jenis kain, dan bahwa orang-orang Arab dari periode ini dianggap sebagai penutup Ka’bah soal tugas dan kehormatan. Pada tahap selanjutnya, yang draping dari Ka’bah diambil alih oleh suku Quraisy dari Mekkah, di mana Nabi Islam akan lahir. Pada periode ini, Kiswah tidak akan dihapus, tetapi akan memiliki Kiswah baru ditempatkan di atas yang lama, kecuali mereka menjadi terlalu berat atau basah.

 

Kiswah selama Periode Islam

Selama periode Islam, Sejarah Kiswah lebih halus daripada penutup sebelumnya. Saat ini, Kiswah diganti pada hari kesepuluh dari bulan Islam Dzul Hijjah, sekitar 20 hari sebelum Tahun Baru Islam. Hal ini terdiri dari kain sutra hitam dengan ayat-ayat Islam seperti ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,’ dan ‘Allah adalah besar’ dan lain-lain, bordir sutra emas. Ada juga sabuk yang terjadi di sekitar Ka’bah, dan tirai untuk pintu.

Setelah penaklukan Mekah, Nabi Muhammad menutupi Ka’bah dengan kain Yaman, sedangkan khalifah yang menggantikan dia, Abu Bakar Siddiq, Umar Ibn al Khattab dan Utsman Ibn Affan, terbungkus Ka’bah dengan kain Koptik putih dari Mesir, yang kemudian diganti dengan sutra oleh Muawiyah I.

Selama pemerintahan Umayyah dan dinasti Abbasiyah Ka’bah ditutupi dengan brokat sutra di sejumlah warna yang berbeda, termasuk putih, merah, hijau, dan hitam tradisional, sampai akhirnya disepakati bahwa semua Kiswahs harus hitam, yang tetap kasus hari ini.

Setelah periode Abbasiyah, Yaman Raja Al Muzaffar adalah yang pertama untuk menggantungkan Ka’bah dengan kain, peran yang kemudian diasumsikan oleh raja-raja Mesir, dan kemudian Sultan Kekaisaran Ottoman, dengan Kiswah baru tradisional yang dibuat di Mesir dan dikirim ke Arab Saudi dari sana bersama dengan sumbangan, jatah makanan, dan penjaga bersenjata, dalam parade khusus Mengenal Sejarah Kiswah disertai dengan ulama dan orang tua, akan disampaikan kepada orang yang memegang kunci Ka’bah, biasanya pemimpin suku Bani Shaibi. Dia kemudian akan menjaga Kiswah baru di rumahnya, terletak di dekat bukit Safa di Mekah, sampai hari pengorbanan ketika jamaah berada di Mina, dimana Kiswah lama dihapus, dan yang baru tersampir di Ka’bah, bersama dengan belt yang menyertainya yang melilit Ka’bah. Kiswah lama kemudian akan dikirim ke Sharif Mekah, yang Hashemite penguasa kota sebelum dasar Kerajaan Arab Saudi, yang akan mendistribusikan potongan Kiswah tua sebagai hadiah.

Kiswah selama Perang Dunia Pertama

Sejarah Kiswah dipengaruhi oleh iklim politik selama Perang Dunia Pertama, seperti yang biasanya dibuat di Mesir (saat ini sebagian besar di bawah kendali Inggris) dan dikirim ke Mekah (saat ini di bawah kendali Kekaisaran Ottoman). Sistem kuno menemukan dirinya dalam kesulitan ketika Kekaisaran Ottoman memasuki perang dalam mendukung kekuatan sentral (Jerman dan Austria-Hungaria) melawan kekuatan Entente (Inggris, Rusia dan Perancis). Sepuluh hari sebelum Ka’bah itu akan kembali dibahas, orang Mesir mengirim Kiswah ke Mekah seperti biasa dengan kereta api, namun seiring dengan nama Sultan Ottoman Mohamed Rashid Khan, mereka bordir nama mereka sendiri Sultan Hussein Kamil di Kiswah . Raja Hijaz dan Sharif Mekkah pada saat itu, Hussein Bin Ali, menolak Kiswah, dan memutuskan bahwa Kiswah lama bantalan hanya nama Ottoman Sultan disampirkan di Ka’bah.

Ketika Hussein Bin Ali memulai pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman pada bulan Juni 1916, pemerintah Mesir terus mengirimkan Kiswah seperti biasa, sampai 1921 ketika sengketa terjadi antara pemerintah Mesir dan Sharif Mekkah. Konvoi Mesir membawa Kiswah, bersama dengan ransum makanan biasa dan kontribusi amal dari orang-orang Mesir, berlabuh di pelabuhan Jeddah sepuluh hari sebelum Ka’bah itu harus dilapis ulang, tapi Sharif Mekkah ditolak masuk ke medis delegasi dari konvoi, yang tersisa di protes dengan Kiswah sendiri di tangan. Setelah mendengar ini, Sharif Mekkah segera mengirim pesan kepada Emir dari Madinah meminta bahwa Kiswah sebelumnya dikirim ke sana secara rahasia oleh pemerintah Turki ditransfer ke Mekah segera. Ini menyebabkan kegemparan di Mesir, dan spekulasi merebak ke mana Kiswah baru ini datang dari, dan bagaimana hal itu bisa tiba begitu cepat. Ketika asal Kiswah baru ditemukan, Sharif Mekah memutuskan bahwa sebuah Kiswah baru akan berkelok-kelok di Irak, dalam kasus masalah dengan Mesir tidak diselesaikan dengan tahun depan. Tapi ketika waktu akhirnya datang, pemerintah Mesir mengirim Kiswah seperti biasa, dan itu digunakan untuk menutupi Ka’bah sementara Irak Kiswah disimpan dalam penyimpanan.

Mengenal Sejarah Kiswah selama Kerajaan Arab Saudi

Setelah penyatuan Saudi oleh Raja Abdul Aziz Bin Saud dan perang dengan penguasa Hashemite Mekah yang berakhir pada tahun 1926, Raja Abdul Aziz pertama terbungkus Ka’bah dengan Kiswah Irak yang dibuat oleh pendahulunya setelah Mesir telah menolak untuk mengirim kiswah, maka tradisi mengalungkan Ka’bah dengan kiswah Mesir dilanjutkan pada tahun berikutnya. Tahun setelah itu namun Mesir kembali menolak untuk mengirim Kiswah, dan King Abdul Aziz memerintahkan bahwa mengenal sejarah Kiswah dibuat di Arab Saudi, dan satu selesai pada waktu dan untuk standar yang tinggi. Itu terbuat dari baize hitam bordir, dan dihiasi dengan sutra dan emas. Pada bulan Juli 1927, Raja Abdul Aziz memutuskan pembangunan pabrik di Arab Saudi untuk membuat Kiswah karena telah datang untuk memiliki signifikansi politik. pembangunan selesai dalam waktu enam bulan, terdiri dari sekitar 500 meter persegi di lantai satu, dan terletak di seberang Kementerian Keuangan.

Empat puluh penenun induk dan 20 pembantu, bersama dengan 12 alat tenun datang untuk bekerja di pabrik Kiswah dari India pada bulan Desember 1927. Akhirnya Kiswah pertama yang diproduksi di Arab Saudi selesai ke tertinggi standar yang sama dengan yang dari Mesir Kiswah; itu adalah penguasaan bordir. Bahannya terbuat dari sutra hitam khusus, bordir atasnya adalah kata-kata ‘Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,’ dengan kata-kata ‘Ya Allah’ bordir di bagian bawah dan ‘Sang Mulia Allah’ di sudut-sudut yang semuanya ditulis dalam kaligrafi yang paling indah. Kiswah secara luas dikagumi dan diakui, terutama karena itu pembuatan Arab Saudi. Pekerjaan pabrik dilakukan selama 10 tahun di mana ia menghasilkan beberapa contoh yang sangat baik dari Kiswah, tapi Mesir akhirnya kembali mengirimkan Kiswah pada tahun 1937 setelah pemerintah Saudi dan Mesir telah berdamai dan terus mengirim kain sampai tahun 1962, ketika sengketa lain muncul . Pabrik itu dibuka kembali dan terus memproduksi Kiswah lagi sampai tahun 1977.

Sebuah pabrik baru kemudian dibuka, di bawah direktur dari itu Pangeran Mahkota Fahd Bin Abdul Aziz al Saud, yang digunakan berarti lebih modern untuk membuat Kiswah. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 200, tidak termasuk cabang administrasi, dan menggunakan teknologi terbaru untuk menciptakan Kiswah; hari ini desain Kiswah terkomputerisasi, memungkinkan untuk hasil yang lebih cepat dan kualitas yang lebih baik.

Dengan Paket Umroh Ramadhan 2022 diharapkan lebih banyak pengetahuan yang akan dapat diambil oleh anggota keluarga baik itu mengenal sejarah kiswah atau pun masalah lainnya, seperti keutamaan sholat di masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Khazzanah salah satu biro umroh yang sudah lebih dari 20tahun menyelenggarakan perjalanan haji dan umroh menawarkan program program menarik yang dapat dipilih oleh jamaah.

Perlengkapan Wanita Ketika Ibadah Haji

Perlengkapan Wanita Ketika Ibadah Haji

Perlengkapan Wanita Ketika Ibadah Haji

 

Kodrat seorang wanita dan laki-laki diciptakan dengan banyaknya perbedaan. Perbedaan dari rupanya yang cantik dan tampan, postur tubuhnya, dan bahkan hingga kebiasaan serta pakaiannya. Pakaian wanita dengan pria sangat berbeda. Tentu bila pakaian wanita harus menutupi seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan, lain dengan laki-laki yang memiliki batas auratnya dari pusar hingga lutut saja. Maka dari itu, ketika berpergian baik yang dekat atau yang jauh, wanita yang paling banyak bawaannya. Sebab, untuk menutupi aurat yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka tak heran, ketika beribadah ke tanah suci pun Perlengkapan Haji Wanita yang dibawa harus pas dan tidak pula kurang. Apabila Anda menunaikan ibadah haji ke tanah suci, waktu yang dibutuhkan bisa 1 bulan lamanya.

Perlengkapan Haji Wanita

Jika belum memiliki pengalaman dalam menunaikan ibadah haji, tentulah harus bertanya-tanya atau mencari informasi yang tepat untuk membawa Perlengkapan Haji Wanita yang pas. Agar, tidak membuat Anda ribet antara kebanyakan atau kekurangan ketika di tanah suci akibat salah dalam memperkirakan Perlengkapan Haji Wanita yang dibawa. Berhubung ini sudah bertepatan dengan musim haji, maka artikel yang membahas mengenai Perlengkapan Haji Wanita ini sengaja dipublikasikan bagi Anda yang ingin berangkat haji tahun ini. Artikel ini juga dibuat semata-mata untuk mengingatkan para pembaca terutama yang wanita, agar tidak lupa dalam membawa Perlengkapan Haji Wanitanya.

Apa sajakah Perlengkapan tersebut? Berikut ini rinciannya.

A. Pakaian

  1. Membawa baju Ihrom 2 set
  2. Membawa baju atasan non ihram 3 buah
  3. Membawa celana atau rok panjang 3 buah
  4. Membawa jaket minimal 1 buah untuk mengantisipasi udara dingin yang datang secara tiba-tiba
  5. Membawa hijab panjang minimal 2 buah
  6. Membawa kaos kaki 3 pasang
  7. Membawa pakaian dalam 6 stel
  8. Membawa disposable panties secukupnya sesuai kebutuhan
  9. Membawa pantyliners secukupnya sesuai kebutuhan
  10. Membawa pembalut secukupnya sesuati kebutuhan

B. Peralatan Harian

  1. Membawa setrika listrik
  2. Membawa kompor listrik
  3. Membawa Rice cooker mini
  4. Membawa kamera digital
  5. Membawa memory card cadangan
  6. Membawa handphone untuk berkomunikasi dengan keluarga
  7. Membawa gantungan baju
  8. Membawa gunting kecil
  9. Membawa tas ransel
  10. Membawa alat tulis
  11. Membawa senter dan batre cadangan
  12. Membawa kabel eksistensi
  13. Membawa alas kaki
  14. Membawa sepatu kets tak bertali satu pasang
  15. Membawa sandal jepit satu pasang

perlengkapan haji

Ikuti program Umroh Agustus 2023 , dengan dapatkan momen-momen berharga !

C. Peralatan Ibadah

  1. Membawa Al-Qur’an sebagai penyempurna ibadah Anda
  2. Membawa buku do’a-do’a atau buku manasik haji apabila Anda lupa dengan do’a-do’a saat menunaikan ibadah haji
  3. Membawa sajadah tipis 1 buah
  4. Membawa atasan mukena 1 buah

D.Perawatan Tubuh dan Wajah

  1. Membawa pelembab wajah
  2. Membawa tabir surya
  3. Membawa pelembab tubuh
  4. Membawa pelembab bibir
  5. Membawa bedak
  6. Membawa face spray

Itulah beberapa pemberitahuan dan solusi bagi Anda yang kurang mengetahui mengenai Perlengkapan Haji Wanita. Bila Anda memiliki penyakit khusus, atau mungkin untuk mengantisipasi datangnya penyakit sehingga membuat Anda tidak fit dalam menjalani rangkaian ibadah haji, maka Anda bisa membawa obat-obat pribadi Anda yang sekiranya memang cocok dengan Anda. Apabila menurut Anda terlalu banyak barang bawaan diatas, bisa Anda perkirakan sendiri dan tentukan sendiri apa saja yang tidak perlu dibawa. Wassalam..

Lebih Dekat Dengan Ibadah Haji Dan Umroh

Lebih Dekat Dengan Ibadah Haji Dan Umroh

Lebih Dekat Dengan Ibadah Haji Dan Umroh

Menjalani ibadah Haji dan Umroh tentu saja sudah menjadi salah satu kewajiban dan juga keharusan bagi kita seluruh umat muslim yang ada. Karena dengan menjalani ibadah tersebut dan juga menjauhi laranganya, merupakan salah satu bentuk ketaatan kita terhadap sang pencipta. Dan juga yang pastinya supaya amal ibadah kita untuk bekal diakhirat pun akan semakin bertambah lagi. Namun dari sekian banyak ibadah yang biasanya dilakukan oleh umat muslim, ada beberapa ibadah yang begitu istimewa. Dan juga tidak mudah untuk bisa menjalani ibadah tersebut, yaitu adalah bisa menjalani ibadah ketanah suci untu menunaikan ibadah ini.

Ibadah Haji dan Umroh

 

Tentu saja namanya ibadah Haji dan umroh ini sendiri sudah sangat familiar sekali ditelingan kita. Karena kedua ibadah ini sendiri merupakan salah satu ibadah yang sangat special sekali bagi seluruh umat muslim. Dimana nantinya mereka akan menjalani Haji dan umroh tersebut ketanah suci mekkah. Yang merupakan rumah Allah.swt. Tentunya bisa berkunjung dan juga menginjakkan kaki ketanah suci mekkah ini sendiri adalah cita-cita mulia bagi para kaum muslim. Yang ingin semakin mendapatkan ridho dari Allah.swt. Karena seperti yang kita tau, untuk menjalani kedua ibadah ini sendiri tak hanya membutuhkan biaya yang tinggi saja, namun juga membutuhkan fisik yang kuat.

Artikel Terkait :

Paket Umroh Oktober 2020

Paket Umroh November 2020

Paket Umroh Desember 2020

Paket Umroh Januari 2023

 

Perbedaan dari ibadah Haji dan umroh

 

Meskipun hampir sama ini sendiri sama-sama dijalani dikota suci mekkah, namun tentu saja ada beberapa perbedaan diantara kedua ibadah ini. beberapa perbedaannya yaitu :

  • waktu pelaksanaannya
    perbedaan pertama ibadah Haji dan umroh ini adalah dapat dilihhat dari waktu pelaksanaannya. Dimana untuk menjalani ibadah umroh anda bisa melakukannya kapanpun anda mau, bahkan dalam setahun pun anda bisa menjalani ibadah umroh selama berkali-kali. Tentunya berbeda jika anda ingin menjalani ibadah haji, yang hanya diselenggarakan 1 tahun sekali saja.
  • Lama perjalanan ibadahnya
    Perbedaan yang selanjutnya antara kedua ibadah ini tentu saja adalah lama perjalanan ibadahnya. Kalau untuk menjalani ibadah umroh anda hanya membutuhkan waktu sekitar 9 sampai dengan 15 hari saja, namun berbeda dengan ibadah haji, yang bisa mencapai lebih dari 1 bulan lamanya
  • Harga ataupun biaya
    Selanjutnya adalah masalah perbedaan harga ataupun biaya yang harus anda keluarkan untuk menjalani ibadah tersebut. Karena untuk biaya menjalani ibadah haji ini sendiri lebih mahal ketimbang anda menjalani ibadah umroh. Bisa sekitar 2 sampai dengan 3x lipat, bahkan bisa juga lebih dari itu.
  • Gelar yang didapat
    Kalau sepulang dari menjalani ibadah umroh anda tak akan mendapatkan gelar, namun jika anda sudah menjalani ibadah haji, maka akan disematkan gelar pada nama anda, yaitu Haji untuk pria dan sebuatan Hajjah untuk para kaum hawa.
    Meskipun ada beberapa perbedaan antara ibadah Haji dan umroh ini, tentu saja tujuan dari kedua ibadah ini pun sama-sama ingin mendapatan berkah dan juga ridho dari Allah.swt

Travel Haji dan umroh

Anda ingin menjalannya, namun masih bingung ingin menentukan travel perjalanan Haji dan umroh mana. Yang akan anda gunakan ataupun pilih. Tenang saja, serahkan saja semuanya ke Biro travel Haji dan umroh milik kami ini saja. Selain sudah terpercaya dan juga berpengalaman, harga yang ditawarkan pun terbilang masih sangat terjangkau sekali untuk isi kantong anda, dan juga selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada para jamaah.

Bagaimana Hukum Ibadah Umroh dan Haji Yang Dijalankan Seorang Anak

Bagaimana Hukum Ibadah Umroh dan Haji Yang Dijalankan Seorang Anak

Hukum Ibadah Haji dan Umroh Yang Dijalankan Seorang Anak

Pergi ke Tanah Suci beserta keluarga rasanya bukan lagi menjadi hal yang asing pada saat sekarang ini. Tak sedikit dari para orang tua yang memboyong anak-anak untuk ikut serta menjalankan ibadah haji atau umroh dengan alasan guna memberikan pengalaman serta pelajaran berharga dan tidak tega meninggalkan buah hatinya di Tanah Air, terutama mereka yang masih balita. Lalu bagaimana hukum ibadah haji atau umroh yang dilakukan anak kecil? Dan apabila sudah dewasa dan sudah berkeluarga dan mampu, apakah dia masih berkewajiban untuk melaksanakan ibadah haji lagi? Kewajiban dan Hukum Ibadah Haji yang Dijalankan Oleh Seorang Anak Ketika seseorang akan menunaikan ibadah haji maka ada beberapa syarat yang harus mereka penuhi, yaitu syarat wajib haji. Syarat wajib haji adalah ketentuan yang wajib dipenuhi saat akan melaksankan ibadah haji. Dan apabila ada salah satu syarat yang belum dia penuhi, maka ia belum diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji.
kewajiban dan hukum ibadah haji anak kecil
Salah satu syaratnya adalah baligh. Anak kecil tidak mendapatkan perintah ibadah hingga ia baligh, sebagaimana sabda Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam: رفع القلم عن ثلاثة : عن الصبي حتى يبلغ ، وعن المجنون حتى يفيق ، وعن النائم حتى يستيقظ Artinya: “Pena diangkat (kewajiban tidak diberlakukan) terhadap tiga (golongan), terhadap anak kecil hingga baligh, terhadap orang gila hingga sadar (sembuh), dan dari orang tidur hingga bangun.” (HR. Abu Daud, 4403 dan Ibnu Majah, 2041). Hukum Ibadah Haji dan Umroh.
Dari hadist diatas dapat disimpulkan, pada dasarnya anak kecil belum ada kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi, bila ada anak kecil melaksanakan ibadah haji maka hajinya tetap sah dan mendapat pahala. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ امْرَأَةٌ رَفَعَتْ إِلَي النَّبِيِّ صَبِيًّا فَقَالَتْ: أَلِهَذَا حَجٌّ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَلَكِ أَجْرٌ Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas: “Ada seorang wanita mengangkat seorang anak kecil kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Apakah ada haji bagi anak ini?’ Beliau menjawab, ‘Ya dan bagimu pahalanya.” [Shahiih Muslim; II/974, no. 1336]
Baca Juga Artikel lainnya di :

Yang Harus Dilakukan Anak dalam Ibadah Ini

Lalu kelak ketika mereka sudah dewasa, berkeluarga dan mampu, apakah masih ada kewajiban bagi mereka untuk melaksankan ibadah haji lagi? Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda: أَيُّمَا صَبِيٍّ حَجَّ ثُمَّ بَلَغَ، فَعَلَيْهِ حَجَّةٌ أُخْرَىٰ، وَأَيُّمَا عَبْدٍ حَجَّ ثُمَّ عَتَقَ، فَعَلَيْهِ أَنْ يَحُجَّ حَجَّةً أُخْرَىٰ Artinya: “Anak kecil mana saja yang menunaikan ibadah haji lalu ia baligh, maka ia wajib menunaikan ibadah haji lagi. Dan budak mana saja yang menunaikan ibadah haji lalu dia merdeka, maka ia wajib menunaikan ibadah haji lagi.” (Shahih: Irwa-ul Ghalil no:986 dan Baihaqi V:156). Jadi ibadah haji yang dijalankan seorang anak-anak pada waktu kecil tidak menggugurkan kewajibannya melaksanakan ibadah haji ketika sudah dewasa. Itu artinya ketika sudah dewasa dan dia mampu untuk melaksanakan ibadah haji, maka wajib baginya untuk melaksanakannya kembali. Hukum Ibadah Haji dan Umroh.
Demikian penjelasan singkat Khazzanah Tour tentang hukum ibadah haji dan umroh kewajiban bagi seorang anak melaksanakan ibadah haji . Semoga kita selalu diberikan kesempatan dan kemudahan untuk mengajak baik diri kita sendiri ataupun keluarga menuju ke Baitullah.
Beberapa Keutamaan Dan Keistimewaan Kota Makkah Al Mukarramah

Beberapa Keutamaan Dan Keistimewaan Kota Makkah Al Mukarramah

Keutamaan dan Keistimewaan Kota Makkah Al Mukarramah 

Mekkah, sebuah kota utama di Arab Saudi yang menjadi tujuan utama umat muslim dalam menunaikan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji. Dan sebuah kota dimana terdapat bangunan utama bernama Masjidil Haram dengan Ka’bah di dalamnya. Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus yang menjadi monumen suci bagi umat muslim dan menjadi patokan arah kiblat untuk ibadah shalat, bagi umat muslim di seluruh dunia. Mekkah adalah salah satu kota yang paling dicintai oleh Allah dan Rosul-Nya. Begitu banyak keutamaan dan keistimewaan kota Makkah yang Allah SWT tancapkan di Tanah Suci ini. Salah satunya adalah air zam-zam yang tidak pernah habis hingga saat ini. Meskipun telah diminum oleh ratusan ribu umat muslim yang datang dari berbagai negara. Air zamzam ini merupakan sumber air bersih utama bagi kota Makkah. Selain dikonsumsi untuk air minum, air ini juga digunakan sebagai air wuduk bagi jamaah yang akan melakukan ibadah salat di Masjidil Haram.
Keutamaan Dan Keistimewaan Kota Makkah
Adapun keutamaan dan keistimewaan kota Mekkah menurut Khazzanah Tour yang lainnya adalah sebagai berikut: Terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi semua umat muslim Ka’bah merupakan bangunan yang pertama kali didirikan di muka bumi sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjadi kiblat bagi semua umat muslim dalam menjalankan ibadah shalat. Sebagaimana firman-Nya: إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Ali Imran: 96).
Dalam hadist juga disebutkan: Wahai Rasulullah, masjid apakah yang paling pertama kali dibangun di bumi?” Beliau menjawab, ”Al-Masjid al-Haram.” Saya bertanya lagi, ”Kemudian apa?” beliau menjawab, ”Al-Masjid al-Aqsha.” Saya bertanya, ”Berapa lama selang waktu di antara keduanya?” beliau menjawab, ”40 tahun. Dimana saja shalat menjumpai kamu maka shalatlah karena itu adalah masjid.” (HR Bukhari)

Kota yang menjanjikan ketentraman bagi siapa pun penghuninya 

Kota Suci Mekkah merupakan kota yang telah diberkahi oleh Allah SWT sebagai tempat di muka bumi yang penuh dengan rasa aman. Tidak hanya untuk manusia, bahkan hewan dan tumbuhan juga merasakan ketentraman tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT: وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا “ Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia” (QS. Ali Imran: 97). Allah menjanjikan rizki yang berlimpah di Tanah Suci Mekkah Berkat doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, Allah menjanjikan rizki yang berlimpah di Tanah Suci Mekkah. Inilah doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim: رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).
Baca Artikel Lainnya di :

Penuh Dengan Keistimewaan 

Salah satu kota yang dijaga oleh malaikat dari fitnah Dajjal. Keistimewaan Kota Makkah Ada dua kota yang akan dilindungi oleh Malaikat sehingga Dajjal tidak akan mampir di tempat tersebut, yaitu Mekkah dan Madinah. Dajjal tidak akan memasuki keduanya hingga akhir zaman. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Fathimah bin Qois radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan: فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا “Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah).
Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2942). Dan Dajjal tidak akan memasuki empat masjid. Dalam hadits disebutkan tentang Dajjal, لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ “Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad 5: 364. Kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth, sanad hadits ini shahih). Wassalam

5 Perbedaan Haji dan Umroh yang Umat Islam Harus Tahu

5 Perbedaan Haji dan Umroh yang Umat Islam Harus Tahu

Banyak di antara umat Muslim yang sudah tahu bahwa ibadah haji dan umroh adalah 2 ibadah yang berbeda. Akan tetapi, bila mereka diminta untuk menjelaskan perbedaan tersebut, kebanyakan di antara mereka akan gamang dan tidak tahu harus menjawab. Oleh karena itu, pada kesempatan artikel kali ini, kami akan menjelaskan 5 perbedaan Haji dan Umroh. Apa saja ya perbedaan antara haji dan umroh? Perbedaan Haji dan Umroh Meski sama-sama hanya dapat dikerjakan di tanah suci, haji dan umroh memiliki perbedaan yang sangat kental. Perbedaan haji dan umroh terletak pada hukumnya, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, serta dari rukun yang harus dijalankan. Berikut ulasannya.
5 perbedaan haji dan umroh
  1. Perbedaan Hukum  yang pertama terletak pada hukum pelaksanaannya. Haji merupakan salah satu dari 5 rukun islam. Semua umat islam yang mampu secara fisik dan finansial wajib untuk melaksanakannya seumur hidup sekali. Adapun hukum umroh adalah sunnah muakad atau sunnah yang diutamakan. Secara jelas, hukum wajib dari pelaksanaan haji dan sunnahnya umroh dapat dijelaskan dalam Firman Alloh dalam QS Ali Imron : 97 dan Hadist Riwayat Tirmidzi berikut ini. وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ “Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97) Hadits Jabir bin ‘Abdillah RA, ia berkata bahwa : Rasulullah SAW ditanya mengenai wajib ataukah sunnah bagi umat Muslim untuk menunaikan umroh. Nabi SAW kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)
  2. Perbedaan Waktu Selanjutnya, perbedaan antara haji dan umroh juga terletak pada waktu pelaksanaannya. Umroh dapat dilaksanakan kapan saja. Sewaktu-waktu ingin melaksanakannya, kita bisa, kecuali pada 4 hari yang antara lain hari Arafah (9 Djulhijah), hari Nahar (10 Djulhijah), dan hari Tasyrik (11, 12, 13 Djulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah haji. Ibadah haji hanyalah bisa ditunaikan pada bulan Djulhijah (bulan Haji) saja, tepatnya pada tanggal 9 hingga 11 Djulhijah.

Selanjutnya Yang Utama

  1. Perbedaan Tempat Selain dari waktunya, umrah dan haji juga berbeda dari sisi tempat pelaksanaannya. Keduanya memang dilaksanakan di Makkah AL Mukarromah, akan tetapi pada ibadah haji seseorang juga harus menunaikan rukun yang dilakukan di luar Makkah. Rukun haji yang dilakukan di luar kota Makkah adalah wukuf di Arafah, menginap (mabit) di Muzdhalifah, dan melempar jumroh (batu kecil) di Mina. ( Khazzanah Tour )
  2. Perbedaan Rukun atau Tata Cara Pelaksanaannya Perbedaan haji dan umroh yang terakhir terletak pada rukun atau tata cara pelaksanaannya. Saat umroh, seseorang menunaikan rukun yang antara lain Ihram, Tawaf, Sya’i, dan Tahalul. Adapun saat haji, semua rukun umroh tersebut dilakukan dengan penambahan 3 rukun lainnya yaitu wukuf di Arafah, menginap (mabit) di Muzdhalifah, dan melempar jumroh (batu kecil) di Mina.
  3. Perbedaan Tingkat Keramaian Karena ibadah umroh bisa ditunaikan kapan saja, maka tingkat keramaian orang yang menunaikan ibadah ini terbilang sangat rendah. Kita tak perlu berdesak-desakan saat menunaikan setiap rukun pelaksanaan ibadah umroh. Hal ini berbeda dengan ibadah haji. Ibadah haji hanya dapat ditunaikan 1 kali saja selama 1 tahun. Sedangkan semua umat Muslim di dunia ingin menunaikannya secara bersama-sama.

 

Ingin lebih fokus dengan salah satu paket Umroh atau haji yang Khazanah Tour tawarkan silahkan klik tautan berikut

Mereka menuju Makkah dan akhirnya tumpah ruah berkumpul di sana dan menyebabkan tingkat keramaian yang luar biasa tinggi. Beberapa kasus meninggalnya beberapa orang yang melaksanakan ibadah haji bahkan sempat terjadi akibat kepadatan jumlah orang yang berdesak-desakan saat menunaikan rukun haji seperti lempar jumroh dan tahalul. Nah, itulah 5 perbedaan Haji dan Umroh yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan fiqih kita terkait kedua ibadah ini. Salam.

2 Tanda Haji Mabrur Bertabur Pahala

2 Tanda Haji Mabrur Bertabur Pahala 

Melaksanakan ibadah haji menjadi salah satu impian terbesar setiap muslim. Bahkan sampai harus menunggu waktu yang lama agar dalam kesempatan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Ada memang yang bisa melaksanakan haji tahun ini juga, namun bianya terbilang lumayan mhala. Kami tidak akan membahas mengenai pelaksanaan ibadah ini. Namun lebih kepada 2 tanda haji mabrur yang dapat dilihat setelah melaksanakan rukun Islam kelima ini.
2 tanda haji mabrur
 

Zuhud Terhadap Dunia 

Para ulama kita menyebutkan tanda-tanda haji yang mabrur, diantaranya Imam Hasan Al Bashri rahimahullah berkata. (Haji yang mabrur adalah agar ia pulang dari ibadah haji menjadi orang yang zuhud dalam kehidupan dunia dan cinta akhirat). Allah berfirman yang artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu. Tetapi janganlah kamu lupa bagianmu di dunia”. (Surat Al-Qashash: 77) Orang yang zuhud bukan berarti orang yang hanya beribadah di masjid. Dan tidak mau bekerja mencari harta untuk nafkah anak dan isteri. Tapi orang yang zuhud orang yang tidak diperbudak oleh hartanya, dunia boleh berada di tangannya tidak di hatinya. Aktifitasnya dalam kehidupan dunia tidak melalaikannya dari ingat kepada Allah, melaksanakan shalat yang lima waktu tepat pada waktunya. Tidak memutuskan silaturahmi, tetap rajin menuntut ilmu islam lalu mengamalkan dan menda’wahkannya. Tidak melupakan tanggung jawab mendidik isteri dan anak-anak.
Orang yang zuhud adalah orang yang penghasilannya dari yang halal. Bukan dari hasil renten, riba, suap, korupsi, mencuri, judi, pungli, memeras, menipu, memakan hak orang lain. Semoga Allah mengaruniakan kita semua rezeki yang halal, baik dan berkah serta dijauhkan dari segala pendapatan yang haram, amin! Khazzanah Tour.
 

Lebih Baik Dari Sebelumnya 

  • Dalam Segala Hal Ada lagi yang mengatakan diantara tanda haji yang mabrur adalah setelah pulang dari menunaikan ibadah haji, ia menjadi lebih baik dari sebelumnya .
  • Dalam Hal Tauhid Menjadi lebih baik dalam hal tauhid. Jika ada diantara jamaah haji yang sebelum hajinya masih suka pergi ke dukun. Untuk minta kekayaan, anak, jodoh, cepat naik pangkat dan lain-lain. Maka setelah kita haji hendaklah kita tinggalkan hal tersebut dan bertaubat kepada Allah karena Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006) Barangsiapa yang sebelum ia haji, suka menyembelih sapi atau lainnya. Untuk dijadikan sebagai tumbal atau sesajen maka sekarang harus meninggalkannya. Dan menyembelih kurban hanya untuk Allah. Karena Allah berfirman yang artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkorbanlah” (Surat Al- Kautsar 2). “Katakanlah sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rabbul Alamin tidak ada sekutu baginya” (Surat Al-An’aam: 162) Barangsiapa yang sebelum ia haji, masih mempercayai ramalan bintang maka tinggalkanlah dan bertawakallah kepada Allah semata. Barangsiapa yang sebelum hajinya masih mengkeramatkan keris dan jimat-jimat, maka sekarang musnahkanlah segala jimat yang kita miliki. Barangsiapa yang sebelum hajinya masih suka meruwat bumi untuk menghindarkan bencana, maka sekarang bertaubatlah dan tinggalkan upacara syirik itu, bergantunglah kepada Allah karena yang dapat menghindarkan bencana hanya Allah semata. Barangsiapa yang sebelum hajinya masih mengkeramatkan sapi yang dikeluarkan setiap tanggal sepuluh Muharram bahkan berebut untuk memperoleh kotorannya yang dianggap dapat memberikan berkah, maka ketahuilah itu adalah perbuatan syirik. Barangsiapa yang sebelum hajinya masih meyakini bahwa nasib sial akan menimpanya jika bepergian hari Selasa atau Sabtu juga untuk menentukan waktu pernikahan harus dihitung secara cermat karena kalau tidak pas harinya akan menimbulkan kesialan, maka itu semua adalah syirik. Allah tidak mengampuni dosa syirik kecuali jika pelakunya bertaubat, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat. Allah mengharamkan surga bagi orang yang berbuat syirik. Adapun orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan kesyirikan maka mereka mendapatkan keamanan dan hidayah dari Allah Taala.

 

Yang Harus Dilakukan 

  • Dalam Hal Ibadah Hendaklah jamaah haji memperbaiki ibadahnya kepada Allah, shalat yang lima waktu jangan sampai ditinggalkan, zakat maal harus dikeluarkan dan shaum di bulan Ramadhan harus dijalankan. Segala ibadah kita laksanakan dengan penuh rasa cinta kepada Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat yang tidak terhingga. Kita siap korbankan harta, tenaga dan waktu kita demi menggapai ridha Allah.
  • Dalam Hal Muamalah Hendaklah kita perbaiki muamalah kita dengan orang tua yang telah melahirkan dan mendidik kita sejak kecil. Jangan sampai kita menyakiti hati mereka dan hendaklah selalu berbakti dan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Jika orang tua kita telah meninggal dunia hendaklah kita selalu mendoakan untuk mereka. Muamalah Suami Isteri Bagi para suami hendaklah perbaiki muamalah dengan isterinya jangan mudah marah dan membentak isterinya jika berbuat kesalahan. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan isteri selama tidak bertentangan dengan syariat. Didiklah isteri dengan nasehat, membawanya ke majelis ta’lim, membelikannya buku dan kaset ceramah yang bermanfaat. Juga didiklah isteri dengan memberi keteladanan.

Komitment Tinggi Terhadap Ibadah 

Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya dan saya adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadap keluargaku”. Bagi para isteri perbaikilah muamalah dengan suami jadilah isteri yang taat. Rasulullah bersabda: “Apabila wanita shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan memelihara kemaluannya. Maka ia masuk surga dari pintu-pintu mana saja yang ia mau”. Ketaatan kepada suami dalam hal yang makruf saja. Adapun dalam hal maksiat tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Allah Al-Khaliq. Ketika suami baru datang dari pekerjaan janganlah disambut dengan berbagai macam problem dan hal-hal yang tidak menyenangkan tetapi sambutlah dengan senyum, sediakanlah makan dan minum serta biarkanlah suami untuk istirahat dulu setelah itu barulah sampaikan segala problem yang ada niscaya suami sudah lebih siap untuk mendengarkannya.
  • Muamalah Orang Tua dan Anak Bagi para orang tua perbaikilah dalam pendidikan terhadap anak-anak. Mereka merupakan amanat yang kelak kita akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir. Didiklah mereka dengan memberikan contoh yang baik, sekolahkanlah mereka di tempat yang baik. Awasilah pergaulan mereka. Selalulah berdoa kepada Allah agar melindungi dan menjaga mereka dari segala kejahatan dan keburukan karena doa orang tua untuk anaknya insya Allah mustajab.
  • Muamalah Kaum Muslimah Bagi kaum muslimah perbaikilah dalam hal berbusana. Tutuplah aurat anda dan jangan diperlihatkan kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Allah berfirman: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka). Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Surat Al-Ahzab: 59).

 

Meningkatkan Iman dan Taqwa

“Katakanlah kepada wanita yang beriman. Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya. Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka. Atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka. Atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka. Atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki. Yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Surat An-Nuur: 31).
Baca Juga Artikel Terkait :
Rasulullah bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah saya lihat keduanya (sebelum ini), (pertama) suatu kaum. Yang memiliki cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakannya untuk memukul manusia dan (kedua) wanita. Yang berpakaian tapi telanjang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau surga padahal bau surga itu tercium dari jarak yang sekian dan sekian jauhnya”. (Hadits Shahih, Riwayat Muslim).

Selalu Menyerahkan Sepenuhnya Kepada Allah SWT

2 Tanda Haji Mabrur, Masih banyak diantara jamaah haji wanita yang berpakaian tapi telanjang, belum sempurna menutup auratnya, masih ada yang terlihat lehernya, terlihat lengannya, menutup aurat dengan pakaian yang ketat sehingga membentuk lekak lekuk tubuhnya, berpakaian dengan bahan yang tipis dan transparan sehingga terlihat kulitnya, pada hakekatnya mereka masih telanjang dan diancam tidak masuk surga. Hendaklah jamaah haji wanita menjadi sadar setelah menangis dan memohon ampun kepada Allah pada saat wuquf di Arafah, apakah kita ulangi kembali dosa-dosa kita?
Hendaklah jamaah haji wanita menjadi teladan bagi kaum muslimah di tanah air yang sedang dilanda dekadensi akhlak dan moral, didiklah puteri-puteri kita agar berbusana muslimah, nasehatilah mereka agar tidak keluar rumah dengan menggunakan celana pendek, celana panjang lebih-lebih celana yang sangat ketat dan perutnya terlihat, innaalillahi wa innaa ilaihi rajiuun.
Hendaklah jamaah Khazzanah Tour haji wanita berdandan dan bersolek mempercantik diri, tetapi untuk siapa? Bukan untuk orang-orang diluar rumah tapi untuk suami di rumah, kenyataan yang ada banyak dari kaum muslimah berdandan ketika keluar rumah padahal dilarang oleh Allah yang kita cintai, Allah berfirman: “Dan hendaklah kamu (isteri-isteri nabi) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu”. (Surat Al-Ahzab: 33) Ayat ini berlaku juga untuk segenap kaum muslimah dan mukminah.

Menjalankan Agama Sesuai Sunnah

Rasulullah bersabda bahwa seorang wanita yang pergi keluar rumah dengan menggunakan parfum. sehingga tercium oleh laki-laki lain, maka sesungguhnya ia itu pelacur. 2 tanda haji mabrur Setiap hari kita berdoa memohon hidayah kepada Allah, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempelajari jalan-jalan hidayah berupa ilmu yang bermanfaat karena masih banyak diantara jalan-jalan hidayah yang belum kita ketahui dibandingkan yang sudah kita ketahui. Jangan kita menganggap ini adalah hal yang baru kita dengar, kami sudah terbiasa dengan adat kami dan dalih-dalih lainnya yang tidak bisa diterima oleh syariat.
Demikian artikel singkat 2 tanda haji mabrur. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: lkutilah apa yang telah diturunkan Allah mereka menjawab: Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Surat Al-Baqarah: 170) Dan firmanNya: “Dan tidaklah boleh bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin. Apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (Surat Al-Ahzab: 36)

Bagaimana Sejarah Singkat Kota Madinah?

Bagaimana Sejarah Singkat Kota Madinah?

Sejarah Singkat Kota Madinah. Madinah atau Madinah Al Munawwarah: مدينة رسول الله atau المدينه, (juga Madinat Rasul Allah, Madīnah an-Nabī) adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Disana terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa : “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 1000x. Dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x”. Kota ini dewasa ini memiliki penduduk sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam lalu menyebar ke seluruh jazirah Arabia dan lalu ke seluruh dunia.
sejarah singkat kota Madinah
Kota ini berjarak kurang lebih 600 km di sebelah Utara Kota Mekkah. Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah (kurang lebih satu bulan) dengan menggunakan Unta. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Pada masa kekuasaan Usmaniyah Turki, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Madinah dengan Amman (Yordania) serta Damaskus (Syria). yang merupakan bagian dari jalur kereta api Istambul (Turki)-Haifa (Israel) yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun kereta api Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dahulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jamaah haji. Saai ini selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat diakses melalui Udara dengan badara berskala internasional yang terutama digunakan pada musim haji selain bandara king Abdul Aziz di Jeddah Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun.

Nama Kota Sebelum Masuknya Islam

Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama Yathrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebgai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan pusat khalifah. Terdapa tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbununya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. ( Khazzanah Tour )
Baca juga :
Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, sejarah singkat kota madinah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena penghianatan yang dilakukan terhadappenduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir keluar Madinah. Kini Madinah bersama kota suci Mekkah dibawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi yang merupakan pelayan kedua kota suci.